NEONATUS
RESIKO TINGGI
KEJANG
Kejang pada bayi baru lahir sering
tidak dikenali karena bentuknya berbedadengan kejang pada anakatau oarng
dewasa. Hal ini disebabkan karena ketidak matangan pada organisasi korteks pada
bayi baru lahir. Manifestasi kejang pada bayi baru lahir dapat berupa tremor,
hiperaktif, kejang-kejang, tiba-tiba menang atau melengking, tonus otot hilang
atau tidak dengan hilangnya kesadaran, gerakan ysng tidak menentu, nistagmus
atau mata mengedip-ngedip paroksismel, gerakan seperti mengunyah dan menelan.
Kejang pada neonatus didefenisikan
sebagai suatu dangguan terhadap fungsi neurologis seperti tingkah laku,
motorik, atau fungsi otonom.
Mekanisme
kejang yaitu neuron dalam susunan saraf pusat mengalami depolarisasi sebagai
akibat dari masuknya kalium dan repolarisasi timbul akibat keluarnya kalium.
Kejang timbul bila terjadi depolarisasi berlebihan akibat arus listrik yang
terus-menerus dan berlebihan.
Penyebab
Kejang
- Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus
- Perdarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma pada kepala
- Gangguan metabolik
- Kelainan metabolic, seperti ketergantungan pridoksin, dan gangguan asam amino
- a.Infeksi bakteri Maningitis akibat infeksi group B streptococcus, Escherechia coli atau Listeria Monocytogenes sering menyertai kejang selama seminggu pertama kehidupan’
b.Infeksi
non bacterial seperti toxoplasmosisdan infeksi oleh herpes simpleks,
cytomegalovirus, rubella dan coxackie B virus dapat menyebabkan infeksi
intracranial dan kejang.
Macam
– Macam Kejang
- Kejang tonis berupa ekstensi kedua tungkai yang sering dijumpai dengan gerakan fleksi anggota gerak atas.
- Kejang klonis multifokal adalah gerakan klonus pada satu atau beberapa anggota gerak yang berpindah-pindah.
- Kejang mioklonus adalah gerakan seperti reflex moro dengan fleksi semua anggota gerak.
·
Penatalaksanaan Kejang
1. Atasi
kejangisi
2. Sebelum
menghentikan kejang maka lakukan: semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala
sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung
3. Usahakan
agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen
4. Pengisapan
lender harus dilakukan secara teratur dan diberikan oksigen
5. Segera
berikan Diazepam intra vena: dosis rata-rata 0,3 mg/ kg BB atau Diazepam rectal
dosis berat badan kurang dari 10 kg, 5 mg, lebih dari 10 kg dosis 10 mg, jika
ejang tidak berhenti tunggu 15 menit, dapat diulang dengan dosis yang sama,
setelang kejang berhenti maka berikan dosis awal Fenobarbital yakni: pada
neonates dosis 30 mg secara intramuscular, pada bayi umur 1 bulan-1 tahun dosis
50 mg Intra muscular, pada anak lebih dari satu tahun dosis 75 mg secara intra
muscular.
1. HIPOTERMI
Bayi
hipotermi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal pada neonatus
adalah 36,5 – 37,5 ºC. Gejala hipotermi apabila suhu <36ºC atau kedua kaki dan tangan teraba
dingin. Hipotermi sedang dengan suhu 32-36ºC dan hipotermi berat dengan
suhu <32ºC.
Seorang
bayi yang hipotermia dengan ciri-ciri bayi menggigil, kulit anak belang-belang,
merah campur puih atau timbul bercak-bercak, anak terlihat apatis atau diam
saja, gerakan bayi kurang dari normal, lebih parah lagi anak menjadi biru yang
bisadilihat pada bibir dan ujung-ujung jarinya. Akibat hipotermi menimbulkan
hipoglikemia sidosis metabolic, kebutuhan oksigen yang meningkat, gangguan
pembekuan darah dan lain lain.
·
Penyebab Hipotermi
1. Jaringan
lemak subcutan tipis
2. Perbandingan
luas permukaan tubuh dengan berat badan besar
3. Cadangan
glikogen dan brown fat sedikit
4. BBL
tidak mempunyai respon shivering ( menggigil) pada reaksi kedinginan
5. Dan
juga karna radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi
6. Dll
·
Penatalaksanaan Hipotermi
1. Prinsip
penatalaksanaan bayi dengan hipotermi adalah mengembalikan suhu tubuh normal.
Menghangatkan tubuh bayi dengan menggunakan Radiant Warmer.
2. Dapat
juga dilakukan dengan menggunakan metode kanguru, yakni menghangatkan bayi
melalui panas tubuh ibu.
3. Menggunakan
incubator atau melalui penyinaran lampu
4. Bila
tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut ataukain hangat yang disetrika
terlebih dahulu untuk menutupi tubuh bayi dan ibu.
5. Berikan
ASI sedikit-sedikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak dapat menghisap,
berikan infus glukosa10 % 60-80 ml/ kg BB/ hari.
2. HIPERTERMI
Hipertermi
adalah suatun kondisi dimana suhu tubuh meningkat melebihi set point yang
biasanya disebabkan kondisi tubuh eksternal yang menimbulkan panas yang
berlebihan jika dibandingkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas. Menurut
Carpenito ; hipertemia adalah dimana seorang individu mengalami atau beresiko
untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus-menerus lebih tinggi dari 37,5ºC.
Ciri-cirinya
bayi mulai gelisah, kuit mulai memerah atau melegam dari sebelumnya,
berkeringat, serta tampak tanda-tanda dehidrasi
Penyebab
Hipertermi
1. Panas
yang berlebihan pada lingkungan seperti pentilasi, cuaca diluar sedang terik,
ruangan sempit atau cuaca yang masuk keruangan berlebihan tetapi itu juga
dapatmenjadi tanda-tanda klinis pada demam.
2. Tanda-tanda
klinis pada demam yang terjadi karena bakteri, ikterus, apneu kronis
Penatalaksanaan
Hipertermi
1. Modifikasi
lingkungan dengan environmental cooling dengan suhu ruangan 26-28ºC atau dengan menghilangkan sumer panas
eksternal
2. Sponge
Bath, yaitu pemberian kompres hangat dan melarang menggunakan kompres alcohol
atau air es
3. Pemberian
antipiretik
Obat
yang dianjurkan adalah Asetaminofen.
3. HIPOGLIKEMI
Hipoglikemi
adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah secara abnormal rendah, keadaan
dimana kadar gula darah < 60 mg/dl, atau kadar gula darah < 80 mg/dl
dengan gejala klinis. Kadar gula darah yang normal adalah antara 70- 110mg/ dl.
Tanda dan gejala
hipoglikemi adalah gerakan gelisah ( jitteriness ) atau tremor, episode
sianosis, apatis, kejang, episode apnue, takipnue intermitten, suara tangis
lemah, kesulitan makan, memutar-mutar bola mata, keringat banyak, pucat
mendadak, hipotermia, henti jantung ( cardiac arrest ), serta payah jantung.
Penyebab
Hipoglikemi
1. Kelainan
pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa dihati.
2. Penyakit
autoimun
Penatalaksanaan
Hipoglikemi
1. Memberikan
air gula 30 cc tiap kali pemberian dan observasi keadaannya
2. Mempertahankan
suhu tubuh bayi tetap panas, serta menjauhkan bayi dari hal-hal yang dapat
menyerap panas bayi
3. Segera
berikan ASI
4. Lakukan
observasi tanda- tanda vital, warna kulit, refleks, dan gejala-gejala
hipoglikemia
5. Bila
dalam 24 jam tidak ada perubahan rujuk bayi kerumah sakit.
Kejang pada bayi baru lahir sering
tidak dikenali karena bentuknya berbedadengan kejang pada anakatau oarng
dewasa. Hal ini disebabkan karena ketidak matangan pada organisasi korteks pada
bayi baru lahir. Manifestasi kejang pada bayi baru lahir dapat berupa tremor,
hiperaktif, kejang-kejang, tiba-tiba menang atau melengking, tonus otot hilang
atau tidak dengan hilangnya kesadaran, gerakan ysng tidak menentu, nistagmus
atau mata mengedip-ngedip paroksismel, gerakan seperti mengunyah dan menelan.
Kejang pada neonatus didefenisikan
sebagai suatu dangguan terhadap fungsi neurologis seperti tingkah laku,
motorik, atau fungsi otonom.
Mekanisme
kejang yaitu neuron dalam susunan saraf pusat mengalami depolarisasi sebagai
akibat dari masuknya kalium dan repolarisasi timbul akibat keluarnya kalium.
Kejang timbul bila terjadi depolarisasi berlebihan akibat arus listrik yang
terus-menerus dan berlebihan.
Penyebab
Kejang
- Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus
- Perdarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma pada kepala
- Gangguan metabolik
- Kelainan metabolic, seperti ketergantungan pridoksin, dan gangguan asam amino
- a.Infeksi bakteri Maningitis akibat infeksi group B streptococcus, Escherechia coli atau Listeria Monocytogenes sering menyertai kejang selama seminggu pertama kehidupan’
b.Infeksi
non bacterial seperti toxoplasmosisdan infeksi oleh herpes simpleks,
cytomegalovirus, rubella dan coxackie B virus dapat menyebabkan infeksi
intracranial dan kejang.
Macam
– Macam Kejang
- Kejang tonis berupa ekstensi kedua tungkai yang sering dijumpai dengan gerakan fleksi anggota gerak atas.
- Kejang klonis multifokal adalah gerakan klonus pada satu atau beberapa anggota gerak yang berpindah-pindah.
- Kejang mioklonus adalah gerakan seperti reflex moro dengan fleksi semua anggota gerak.
·
Penatalaksanaan Kejang
1. Atasi
kejangisi
2. Sebelum
menghentikan kejang maka lakukan: semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala
sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung
3. Usahakan
agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen
4. Pengisapan
lender harus dilakukan secara teratur dan diberikan oksigen
5. Segera
berikan Diazepam intra vena: dosis rata-rata 0,3 mg/ kg BB atau Diazepam rectal
dosis berat badan kurang dari 10 kg, 5 mg, lebih dari 10 kg dosis 10 mg, jika
ejang tidak berhenti tunggu 15 menit, dapat diulang dengan dosis yang sama,
setelang kejang berhenti maka berikan dosis awal Fenobarbital yakni: pada
neonates dosis 30 mg secara intramuscular, pada bayi umur 1 bulan-1 tahun dosis
50 mg Intra muscular, pada anak lebih dari satu tahun dosis 75 mg secara intra
muscular.
4. HIPOTERMI
Bayi
hipotermi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal pada neonatus
adalah 36,5 – 37,5 ºC. Gejala hipotermi apabila suhu <36ºC atau kedua kaki dan tangan teraba
dingin. Hipotermi sedang dengan suhu 32-36ºC dan hipotermi berat dengan
suhu <32ºC.
Seorang
bayi yang hipotermia dengan ciri-ciri bayi menggigil, kulit anak belang-belang,
merah campur puih atau timbul bercak-bercak, anak terlihat apatis atau diam
saja, gerakan bayi kurang dari normal, lebih parah lagi anak menjadi biru yang
bisadilihat pada bibir dan ujung-ujung jarinya. Akibat hipotermi menimbulkan
hipoglikemia sidosis metabolic, kebutuhan oksigen yang meningkat, gangguan
pembekuan darah dan lain lain.
·
Penyebab Hipotermi
1. Jaringan
lemak subcutan tipis
2. Perbandingan
luas permukaan tubuh dengan berat badan besar
3. Cadangan
glikogen dan brown fat sedikit
4. BBL
tidak mempunyai respon shivering ( menggigil) pada reaksi kedinginan
5. Dan
juga karna radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi
6. Dll
·
Penatalaksanaan Hipotermi
1. Prinsip
penatalaksanaan bayi dengan hipotermi adalah mengembalikan suhu tubuh normal.
Menghangatkan tubuh bayi dengan menggunakan Radiant Warmer.
2. Dapat
juga dilakukan dengan menggunakan metode kanguru, yakni menghangatkan bayi
melalui panas tubuh ibu.
3. Menggunakan
incubator atau melalui penyinaran lampu
4. Bila
tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut ataukain hangat yang disetrika
terlebih dahulu untuk menutupi tubuh bayi dan ibu.
5. Berikan
ASI sedikit-sedikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak dapat menghisap,
berikan infus glukosa10 % 60-80 ml/ kg BB/ hari.
5. HIPERTERMI
Hipertermi
adalah suatun kondisi dimana suhu tubuh meningkat melebihi set point yang
biasanya disebabkan kondisi tubuh eksternal yang menimbulkan panas yang
berlebihan jika dibandingkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas. Menurut
Carpenito ; hipertemia adalah dimana seorang individu mengalami atau beresiko
untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus-menerus lebih tinggi dari 37,5ºC.
Ciri-cirinya
bayi mulai gelisah, kuit mulai memerah atau melegam dari sebelumnya,
berkeringat, serta tampak tanda-tanda dehidrasi
Penyebab
Hipertermi
1. Panas
yang berlebihan pada lingkungan seperti pentilasi, cuaca diluar sedang terik,
ruangan sempit atau cuaca yang masuk keruangan berlebihan tetapi itu juga
dapatmenjadi tanda-tanda klinis pada demam.
2. Tanda-tanda
klinis pada demam yang terjadi karena bakteri, ikterus, apneu kronis
Penatalaksanaan
Hipertermi
1. Modifikasi
lingkungan dengan environmental cooling dengan suhu ruangan 26-28ºC atau dengan menghilangkan sumer panas
eksternal
2. Sponge
Bath, yaitu pemberian kompres hangat dan melarang menggunakan kompres alcohol
atau air es
3. Pemberian
antipiretik
Obat
yang dianjurkan adalah Asetaminofen.
6. HIPOGLIKEMI
Hipoglikemi
adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah secara abnormal rendah, keadaan
dimana kadar gula darah < 60 mg/dl, atau kadar gula darah < 80 mg/dl
dengan gejala klinis. Kadar gula darah yang normal adalah antara 70- 110mg/ dl.
Tanda dan gejala
hipoglikemi adalah gerakan gelisah ( jitteriness ) atau tremor, episode
sianosis, apatis, kejang, episode apnue, takipnue intermitten, suara tangis
lemah, kesulitan makan, memutar-mutar bola mata, keringat banyak, pucat
mendadak, hipotermia, henti jantung ( cardiac arrest ), serta payah jantung.
Penyebab
Hipoglikemi
1. Kelainan
pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa dihati.
2. Penyakit
autoimun
Penatalaksanaan
Hipoglikemi
1. Memberikan
air gula 30 cc tiap kali pemberian dan observasi keadaannya
2. Mempertahankan
suhu tubuh bayi tetap panas, serta menjauhkan bayi dari hal-hal yang dapat
menyerap panas bayi
3. Segera
berikan ASI
4. Lakukan
observasi tanda- tanda vital, warna kulit, refleks, dan gejala-gejala
hipoglikemia
5. Bila
dalam 24 jam tidak ada perubahan rujuk bayi kerumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar