efek salju

http://www.ada-blog.com/2012/03/cara-membuat-efek-salju-pada-blog.html

Jumat, 04 Mei 2012

Kejang pada Anak


NEONATUS RESIKO TINGGI

KEJANG
            Kejang pada bayi baru lahir sering tidak dikenali karena bentuknya berbedadengan kejang pada anakatau oarng dewasa. Hal ini disebabkan karena ketidak matangan pada organisasi korteks pada bayi baru lahir. Manifestasi kejang pada bayi baru lahir dapat berupa tremor, hiperaktif, kejang-kejang, tiba-tiba menang atau melengking, tonus otot hilang atau tidak dengan hilangnya kesadaran, gerakan ysng tidak menentu, nistagmus atau mata mengedip-ngedip paroksismel, gerakan seperti mengunyah dan menelan.
            Kejang pada neonatus didefenisikan sebagai suatu dangguan terhadap fungsi neurologis seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi otonom.
Mekanisme kejang yaitu neuron dalam susunan saraf pusat mengalami depolarisasi sebagai akibat dari masuknya kalium dan repolarisasi timbul akibat keluarnya kalium. Kejang timbul bila terjadi depolarisasi berlebihan akibat arus listrik yang terus-menerus dan berlebihan.
  Penyebab Kejang
  1. Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus
  2. Perdarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma pada kepala
  3. Gangguan metabolik
  4. Kelainan metabolic, seperti ketergantungan pridoksin, dan gangguan asam amino
  5. a.Infeksi bakteri Maningitis akibat infeksi group B streptococcus, Escherechia coli atau Listeria Monocytogenes sering menyertai kejang selama seminggu pertama kehidupan’
b.Infeksi non bacterial seperti toxoplasmosisdan infeksi oleh herpes simpleks, cytomegalovirus, rubella dan coxackie B virus dapat menyebabkan infeksi intracranial dan kejang.

  Macam – Macam Kejang
  1. Kejang tonis berupa ekstensi kedua tungkai yang sering dijumpai dengan gerakan fleksi anggota gerak atas.
  2. Kejang klonis multifokal adalah gerakan klonus pada satu atau beberapa anggota gerak yang berpindah-pindah.
  3. Kejang mioklonus adalah gerakan seperti reflex moro dengan fleksi semua anggota gerak.
·         Penatalaksanaan Kejang

1.      Atasi kejangisi
2.      Sebelum menghentikan kejang maka lakukan: semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung
3.      Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen
4.      Pengisapan lender harus dilakukan secara teratur dan diberikan oksigen
5.      Segera berikan Diazepam intra vena: dosis rata-rata 0,3 mg/ kg BB atau Diazepam rectal dosis berat badan kurang dari 10 kg, 5 mg, lebih dari 10 kg dosis 10 mg, jika ejang tidak berhenti tunggu 15 menit, dapat diulang dengan dosis yang sama, setelang kejang berhenti maka berikan dosis awal Fenobarbital yakni: pada neonates dosis 30 mg secara intramuscular, pada bayi umur 1 bulan-1 tahun dosis 50 mg Intra muscular, pada anak lebih dari satu tahun dosis 75 mg secara intra muscular.

1.  HIPOTERMI
            Bayi hipotermi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal pada neonatus adalah 36,5 – 37,5 ºC. Gejala hipotermi apabila suhu  <36ºC atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Hipotermi sedang dengan suhu 32-36ºC dan hipotermi berat dengan suhu  <32ºC.
            Seorang bayi yang hipotermia dengan ciri-ciri bayi menggigil, kulit anak belang-belang, merah campur puih atau timbul bercak-bercak, anak terlihat apatis atau diam saja, gerakan bayi kurang dari normal, lebih parah lagi anak menjadi biru yang bisadilihat pada bibir dan ujung-ujung jarinya. Akibat hipotermi menimbulkan hipoglikemia sidosis metabolic, kebutuhan oksigen yang meningkat, gangguan pembekuan darah dan lain lain.

·         Penyebab Hipotermi
1.    Jaringan lemak subcutan tipis
2.    Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar
3.    Cadangan glikogen dan brown fat sedikit
4.    BBL tidak mempunyai respon shivering ( menggigil) pada reaksi kedinginan
5.    Dan juga karna radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi
6.    Dll

·         Penatalaksanaan Hipotermi
1.      Prinsip penatalaksanaan bayi dengan hipotermi adalah mengembalikan suhu tubuh normal. Menghangatkan tubuh bayi dengan menggunakan Radiant Warmer.
2.      Dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode kanguru, yakni menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu.
3.      Menggunakan incubator atau melalui penyinaran lampu
4.      Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut ataukain hangat yang disetrika terlebih dahulu untuk menutupi tubuh bayi dan ibu.
5.      Berikan ASI sedikit-sedikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak dapat menghisap, berikan infus glukosa10 % 60-80 ml/ kg BB/ hari.

2.  HIPERTERMI
Hipertermi adalah suatun kondisi dimana suhu tubuh meningkat melebihi set point yang biasanya disebabkan kondisi tubuh eksternal yang menimbulkan panas yang berlebihan jika dibandingkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas. Menurut Carpenito ; hipertemia adalah dimana seorang individu mengalami atau beresiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus-menerus lebih tinggi dari 37,5ºC.
Ciri-cirinya bayi mulai gelisah, kuit mulai memerah atau melegam dari sebelumnya, berkeringat, serta tampak tanda-tanda dehidrasi

  Penyebab Hipertermi
1.      Panas yang berlebihan pada lingkungan seperti pentilasi, cuaca diluar sedang terik, ruangan sempit atau cuaca yang masuk keruangan berlebihan tetapi itu juga dapatmenjadi tanda-tanda klinis pada demam.
2.      Tanda-tanda klinis pada demam yang terjadi karena bakteri, ikterus, apneu kronis

  Penatalaksanaan Hipertermi
1.      Modifikasi lingkungan dengan environmental cooling dengan suhu ruangan 26-28ºC  atau dengan menghilangkan sumer panas eksternal
2.      Sponge Bath, yaitu pemberian kompres hangat dan melarang menggunakan kompres alcohol atau air es
3.      Pemberian antipiretik
Obat yang dianjurkan adalah Asetaminofen.



3.  HIPOGLIKEMI
Hipoglikemi adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah secara abnormal rendah, keadaan dimana kadar gula darah < 60 mg/dl, atau kadar gula darah < 80 mg/dl dengan gejala klinis. Kadar gula darah yang normal adalah antara 70- 110mg/ dl.
Tanda dan gejala hipoglikemi adalah gerakan gelisah ( jitteriness ) atau tremor, episode sianosis, apatis, kejang, episode apnue, takipnue intermitten, suara tangis lemah, kesulitan makan, memutar-mutar bola mata, keringat banyak, pucat mendadak, hipotermia, henti jantung ( cardiac arrest ), serta payah jantung.

  Penyebab Hipoglikemi
1.      Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa dihati.
2.      Penyakit autoimun

  Penatalaksanaan Hipoglikemi
1.      Memberikan air gula 30 cc tiap kali pemberian dan observasi keadaannya
2.      Mempertahankan suhu tubuh bayi tetap panas, serta menjauhkan bayi dari hal-hal yang dapat menyerap panas bayi
3.      Segera berikan ASI
4.      Lakukan observasi tanda- tanda vital, warna kulit, refleks, dan gejala-gejala hipoglikemia
5.      Bila dalam 24 jam tidak ada perubahan rujuk bayi kerumah sakit.

            Kejang pada bayi baru lahir sering tidak dikenali karena bentuknya berbedadengan kejang pada anakatau oarng dewasa. Hal ini disebabkan karena ketidak matangan pada organisasi korteks pada bayi baru lahir. Manifestasi kejang pada bayi baru lahir dapat berupa tremor, hiperaktif, kejang-kejang, tiba-tiba menang atau melengking, tonus otot hilang atau tidak dengan hilangnya kesadaran, gerakan ysng tidak menentu, nistagmus atau mata mengedip-ngedip paroksismel, gerakan seperti mengunyah dan menelan.
            Kejang pada neonatus didefenisikan sebagai suatu dangguan terhadap fungsi neurologis seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi otonom.
Mekanisme kejang yaitu neuron dalam susunan saraf pusat mengalami depolarisasi sebagai akibat dari masuknya kalium dan repolarisasi timbul akibat keluarnya kalium. Kejang timbul bila terjadi depolarisasi berlebihan akibat arus listrik yang terus-menerus dan berlebihan.
  Penyebab Kejang
  1. Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus
  2. Perdarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma pada kepala
  3. Gangguan metabolik
  4. Kelainan metabolic, seperti ketergantungan pridoksin, dan gangguan asam amino
  5. a.Infeksi bakteri Maningitis akibat infeksi group B streptococcus, Escherechia coli atau Listeria Monocytogenes sering menyertai kejang selama seminggu pertama kehidupan’
b.Infeksi non bacterial seperti toxoplasmosisdan infeksi oleh herpes simpleks, cytomegalovirus, rubella dan coxackie B virus dapat menyebabkan infeksi intracranial dan kejang.

  Macam – Macam Kejang
  1. Kejang tonis berupa ekstensi kedua tungkai yang sering dijumpai dengan gerakan fleksi anggota gerak atas.
  2. Kejang klonis multifokal adalah gerakan klonus pada satu atau beberapa anggota gerak yang berpindah-pindah.
  3. Kejang mioklonus adalah gerakan seperti reflex moro dengan fleksi semua anggota gerak.
·         Penatalaksanaan Kejang

1.      Atasi kejangisi
2.      Sebelum menghentikan kejang maka lakukan: semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung
3.      Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen
4.      Pengisapan lender harus dilakukan secara teratur dan diberikan oksigen
5.      Segera berikan Diazepam intra vena: dosis rata-rata 0,3 mg/ kg BB atau Diazepam rectal dosis berat badan kurang dari 10 kg, 5 mg, lebih dari 10 kg dosis 10 mg, jika ejang tidak berhenti tunggu 15 menit, dapat diulang dengan dosis yang sama, setelang kejang berhenti maka berikan dosis awal Fenobarbital yakni: pada neonates dosis 30 mg secara intramuscular, pada bayi umur 1 bulan-1 tahun dosis 50 mg Intra muscular, pada anak lebih dari satu tahun dosis 75 mg secara intra muscular.

4.  HIPOTERMI
            Bayi hipotermi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal pada neonatus adalah 36,5 – 37,5 ºC. Gejala hipotermi apabila suhu  <36ºC atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Hipotermi sedang dengan suhu 32-36ºC dan hipotermi berat dengan suhu  <32ºC.
            Seorang bayi yang hipotermia dengan ciri-ciri bayi menggigil, kulit anak belang-belang, merah campur puih atau timbul bercak-bercak, anak terlihat apatis atau diam saja, gerakan bayi kurang dari normal, lebih parah lagi anak menjadi biru yang bisadilihat pada bibir dan ujung-ujung jarinya. Akibat hipotermi menimbulkan hipoglikemia sidosis metabolic, kebutuhan oksigen yang meningkat, gangguan pembekuan darah dan lain lain.

·         Penyebab Hipotermi
1.    Jaringan lemak subcutan tipis
2.    Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar
3.    Cadangan glikogen dan brown fat sedikit
4.    BBL tidak mempunyai respon shivering ( menggigil) pada reaksi kedinginan
5.    Dan juga karna radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi
6.    Dll

·         Penatalaksanaan Hipotermi
1.      Prinsip penatalaksanaan bayi dengan hipotermi adalah mengembalikan suhu tubuh normal. Menghangatkan tubuh bayi dengan menggunakan Radiant Warmer.
2.      Dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode kanguru, yakni menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu.
3.      Menggunakan incubator atau melalui penyinaran lampu
4.      Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut ataukain hangat yang disetrika terlebih dahulu untuk menutupi tubuh bayi dan ibu.
5.      Berikan ASI sedikit-sedikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak dapat menghisap, berikan infus glukosa10 % 60-80 ml/ kg BB/ hari.

5. HIPERTERMI
Hipertermi adalah suatun kondisi dimana suhu tubuh meningkat melebihi set point yang biasanya disebabkan kondisi tubuh eksternal yang menimbulkan panas yang berlebihan jika dibandingkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas. Menurut Carpenito ; hipertemia adalah dimana seorang individu mengalami atau beresiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus-menerus lebih tinggi dari 37,5ºC.
Ciri-cirinya bayi mulai gelisah, kuit mulai memerah atau melegam dari sebelumnya, berkeringat, serta tampak tanda-tanda dehidrasi

  Penyebab Hipertermi
1.      Panas yang berlebihan pada lingkungan seperti pentilasi, cuaca diluar sedang terik, ruangan sempit atau cuaca yang masuk keruangan berlebihan tetapi itu juga dapatmenjadi tanda-tanda klinis pada demam.
2.      Tanda-tanda klinis pada demam yang terjadi karena bakteri, ikterus, apneu kronis

  Penatalaksanaan Hipertermi
1.      Modifikasi lingkungan dengan environmental cooling dengan suhu ruangan 26-28ºC  atau dengan menghilangkan sumer panas eksternal
2.      Sponge Bath, yaitu pemberian kompres hangat dan melarang menggunakan kompres alcohol atau air es
3.      Pemberian antipiretik
Obat yang dianjurkan adalah Asetaminofen.



6.  HIPOGLIKEMI
Hipoglikemi adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah secara abnormal rendah, keadaan dimana kadar gula darah < 60 mg/dl, atau kadar gula darah < 80 mg/dl dengan gejala klinis. Kadar gula darah yang normal adalah antara 70- 110mg/ dl.
Tanda dan gejala hipoglikemi adalah gerakan gelisah ( jitteriness ) atau tremor, episode sianosis, apatis, kejang, episode apnue, takipnue intermitten, suara tangis lemah, kesulitan makan, memutar-mutar bola mata, keringat banyak, pucat mendadak, hipotermia, henti jantung ( cardiac arrest ), serta payah jantung.

  Penyebab Hipoglikemi
1.      Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa dihati.
2.      Penyakit autoimun

  Penatalaksanaan Hipoglikemi
1.      Memberikan air gula 30 cc tiap kali pemberian dan observasi keadaannya
2.      Mempertahankan suhu tubuh bayi tetap panas, serta menjauhkan bayi dari hal-hal yang dapat menyerap panas bayi
3.      Segera berikan ASI
4.      Lakukan observasi tanda- tanda vital, warna kulit, refleks, dan gejala-gejala hipoglikemia
5.      Bila dalam 24 jam tidak ada perubahan rujuk bayi kerumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar